Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Tips Sederhana Memilih Terung

Gambar
sumber: merdeka.com Hari ini sebetulnya saya pengin menulis seputar Demam Berdarah yang belakangan menjangkit di beberapa daerah. Tidak jadi. Berhubung saya barusan dapat terung hasil panen di area demplot suami saya, saya kepikiran membagikan tips memilih terung. Mungkin terdengar receh, ya, milih terung aja musti ditulis di blog. Ah, ya, daripada blog nggak ada isinya, kan mending saya isi dengan tulisan sederhana ini. Hmm, dan, sekarang saya jadi tahu, ternyata narablog amatir gini justeru mampu melihat hal-hal receh jadi penting untuk ditulis. Uhuk... Baiklah.... dok. sendiri Terung, sayur yang dulu nggak saya sukai sejak kecil kini justeru menjadi salah satu sayur favorit. Nggak cuma saya, sejak saya bisa membuat terung goreng tepung yang enak, keluarga kecil saya ikut menyukainya. Rupanya, nih, kalau bisa bikin olahan terung yang enak pasti bikin ketagihan. Ya, karena terung cenderung memiliki rasa yang tawar dan sedikit getir kalau terlalu mentah, maka harus pi

Ini Dia! Susu UHT yang Nggak Bikin Diare Meski Diminum Balita 15 Bulan (#IndomilkUHTKidsFullCream - Blog Competition)

Gambar
Meninggalkan anak bekerja sementara ia masih minum ASI itu rasanya nano-nano. Kadang rewel dulu sebelum ditinggal. Tak jarang musti drama jerit-jerit dulu tiap kali melihat mommynya siap-siap mau berangkat. Sesekali bahkan benar-benar tak mau ditinggal dan terpaksa musti mendadak ijin tak masuk kerja. Anak menjerit, mommynya pun dalam hati ikut menjerit sakit, sedih, bingung, dan stress. Itu dulu, sih, jaman kecilnya si kakak, sebelum akhirnya keluar kerja. Sekarang di anak kedua tidak ada lagi keputar ulang drama yang aduhai itu. Kalau ingat itu, saya jadi ingin cerita pengalaman saya mengatasi rewelnya si kakak. Pada dasarnya doi memang hobi rewel, entah mommynya pas di rumah atau lagi ditinggal kerja. Pokoknya sering aja gitu rewel tanpa sebab. Padahal ya perut terjaga kenyang. Padahal ya mainan selalu ada. Padahal ya pengasuhnya baik dan sabar. Rasanya sudah maksimal usaha saya memberikan yang terbaik, tapi tetap suka rewel. Mungkin kalau saya bilang, doi memang bakat ma

Cara Paling Nyaman Begadang Ala Saya

Gambar
Sumber Gambar: gayahidup.dreamers.id Dari judul yang tertulis, jelas sudah kalau postingan ini bakal bernada curhat level dewa. Penting nggak penting, sih, tapi rasa-rasanya perlu saja untuk ditulis. Siapa yang nggak kenal begadang, khususnya yang hobi nulis? Kiranya semua pernah, ya? Apalagi buat fans setia Bang Haji Rhoma dengan hitsnya "Begadang jangan begadang... Kalau tiada duitnya....ups." Eh, atau malah sering? Pengalaman pribadi, nih: begadang memang menjadi rutinitas sehari-hari ketika punya target pengin nulis sesuatu; ntah itu karena kepentok DL, entah itu karena hanya punya waktu di malam hari, entah itu karena hanya bisa memunculkan ide di malam hari, atau karena sekedar memanfaatkan kuota malam buat cari referensi. Pokoknya, begadang seolah-olah menjadi agenda yang tak bisa dihindari. Kalau sudah begitu (tidak bisa dihindari), saya justru mengagendakan atau menjadwalkan secara khusus jam begadang saya sekalian. Tujuannya agar: pertama, saya punya

DONGENG: Serangan Semut Hitam

Gambar
Proses kreatif dalam menulis cerita bagi tiap orang berbeda-beda. Ada yang melalui proses singkat dan ada yang panjang. Karena menulis cerita itu sendiri adalah proses kreatif dalam menuangkan ide, maka proses menemukan ide ceritalah yang menjadi tahap paling penting. Biasanya menemukan ide cerita ini dilatarbelakangi oleh hal-hal yang berbeda bagi tiap penulis. Ada yang mudah menemukan ada yang kesulitan, tergantung pada kemampuan dan tujuan.  Mengapa dalam menemukan ide cerita/tulisan tergantung kemampuan penulis dan tujuan menulis?  Pertama, kemampuan menggali ide atau mengambil ide dari setiap pengalaman yang ia temukan sendiri tergantung pada kepekaan seseorang. Memang bisa dilatih, tetapi bakat alam dalam menanggapi impuls atau rangsangan luar itu cukup menentukan walau pengaruhnya kecil. Identifikasi masalah adalah cara termudah untuk mencari ide tulisan. Setelah menemukan masalah sebagai ide tulisan tentu segera mencari solusi dari masalah. Solusi dan dan proses men

DONGENG: Kesetiaan Kura-Kura

Gambar
Suara Merdeka 4 Desember 2016 Menulis cerita buat anak-anak itu gampang-gampang susah. Gampangnya, ide cerita cukup hal-hal sederhana, kalimat yang digunakan pendek/ringan saja—nggak perlu menggunakan majas yang tinggi-tinggi atau istilah yang rumit, dan cerita nggak harus panjang—misalnya cukup dengan satu konflik (sehari bisa saja bikin lima atau enam cerita—kalau pas ada ide, sih). Susahnya itu dalam membangun image ‘anak-anak’-nya. Seperti pengalaman saya sendiri: ide cerita fix, penyusunan kalimat secara teknis oke, alur-tema-dll nggak ada masalah; giliran dibaca, imej anak-anaknya zonk. Bolak-balik baca lagi, makin bikin kerdil. Duh, apa yang salah dengan tulisanku? begitu dulu saya awal-awal menulis cerita anak. Padahal waktu itu, pertama nulis cerita anak adalah dalam keadaan ‘harus’ karena merupakan tugas suatu ajang pencarian duta literasi. Ada yang tahu ajang UNSA Ambassador*? Nah, di situlah pertama kali saya harus membuat fabel. Fabel yang identik dengan

DONGENG: Bermain Futsal

Gambar
Lama nggak ngeblog, rasanya kaku banget mau nulis. Hampir lupa punya blog yang Cuma sekali posting ini lalu dibiarkan merana dan kering tanpa sentuhan. Blog-blog lainnya juga sepertinya bernasib sama. Hampir setiap kali bikin blog posting beberapa, lalu ditinggal begitu saja. Dan parahnya sering lupa password hingga mau nulis lagi di sana udah nggak bisa masuk. Owalah…. Tapi akhirnya tadi bisa ingat password untuk blog ini, blog yang sudah lama menjadi batu. Kalau dia bisa ngomong mungkin akan teriak, “Ealah, juragan datang kalau butuh doang. Kalau nggak, ya, entah ke mana batang tengkoraknya,” eh. Hehehe…. Baiklah, sebagai pemanasan mau posting cernak yang tayang di koran akhir tahun lalu dulu. Itung-itung buat mengarsipkan tulisan aja. Sebenarnya sudah bisa dibaca di portal suara merdeka sih, di sini . Tapi, tak apa, kan, di-repost di blog ini. File-nya dicopy dari portal suara merdeka juga, biar sama kayak di korannya. Sebab, kadang redaksi sudah mengedit beberapa kata atau ej