Tips Sederhana Memilih Terung
sumber: merdeka.com |
Hari ini sebetulnya saya pengin menulis seputar Demam Berdarah yang belakangan menjangkit di beberapa daerah. Tidak jadi. Berhubung saya barusan dapat terung hasil panen di area demplot suami saya, saya kepikiran membagikan tips memilih terung.
Mungkin terdengar receh, ya, milih terung aja musti ditulis di blog. Ah, ya, daripada blog nggak ada isinya, kan mending saya isi dengan tulisan sederhana ini. Hmm, dan, sekarang saya jadi tahu, ternyata narablog amatir gini justeru mampu melihat hal-hal receh jadi penting untuk ditulis. Uhuk...
Baiklah....
dok. sendiri |
Terung, sayur yang dulu nggak saya sukai sejak kecil kini justeru menjadi salah satu sayur favorit. Nggak cuma saya, sejak saya bisa membuat terung goreng tepung yang enak, keluarga kecil saya ikut menyukainya.
Rupanya, nih, kalau bisa bikin olahan terung yang enak pasti bikin ketagihan. Ya, karena terung cenderung memiliki rasa yang tawar dan sedikit getir kalau terlalu mentah, maka harus pinter-pinter mengolah sebelum dikonsumsi. Tapi ada yang lebih penting lagi, yakni memilih terung yang tepat untuk diolah agar olahan menjadi lebih enak. Terdengar sepele, tapi cukup penting.
Berikut tips sederhana yang biasa saya terapkan ketika memilih terung:
Pertama, pilih terung yang matang, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Ciri-ciri terung yang masih muda
a. Kalau ditekan keras
b. Kulit tebal dan kaku (kalau diolah tekstur kasar dan keras, maka harus dikupas)
c. Rasa getir dan agak pahit
d. kandungan air lebih banyak, oleh karena itu kalau ditimbang timbang terasa berat
e. daging padat, biji tipis dan lunak
f. kalau ditepuk tepuk tidak berbunyi *bung bung bung*
Ciri-ciri terung yang telah masak
a. Kalau ditekan empuk
b. kulit tipis dan lunak (mudah ditembus kuku kalau digores)
c. rasa manis, tekstur lembut
d. kandungan air sedikit, oleh karena itu kalau ditimbang timbang lebih enteng
e. daging lembut, ringan, dan berserat halus seperti kapas
f. biji sedikit lebih besar dan mulai berisi (semakin tua biji makin berisi, makin keras, kalau diolah
biji terasa kasar).
g. kalau ditepuk tepuk terdengar *bung bung bung*
sumber: makassartoday.com |
Kedua, pilih terung sesuai kegunaan. Tipsnya, terung yang berdiameter kecil dan panjang cocok untuk balado, atau untuk olahan terung berkuah. Sementara itu, terung yang berdiameter besar cocok untuk digoreng. Tapi tips ini tidak mutlak, ya, Moms? Tetap tergantung selera. Kadang juga tergantung ketersediaan. Asal memenuhi kriteria pertama tadi, kalau saya sudah cukup.
Nah, setelah mahir memilih terung, harapannya membuat olahan terung dengan resep favorit jadi lebih sempurna, kan? Heuheuheu... Tidak hanya itu, memasak bakal jadi lebih menyenangkan dan makan pun jadi tambah lahap.
Demikian tips penting nggak penting ini ditulis. Mari makan, Moms.... (eh)
Magelang, 31 Januari 2019
Iya, Oh, kalo pinter ngolah bahkan anak-anak aja doyan 😄
BalasHapusanakku yang kecil aja doyan, mbk, terong goreng tepung...dia suka gorengan keknya...huhuhu
HapusParagrPa ke-dua membuatku tertawa. Aku suka banget terung. Tapi dikukus aja colek sambel. 😅
BalasHapushahahew...the power of narablog amatir ya...
Hapusdikukus blm pernah. warna pasti berubah kusam ya?
Iya kusam ttap jjad manis
HapusSukaa banget makan terong...hehe, mau dimasak apa pun sukaa..
BalasHapuspaling suka terung goreng tepung sama balado, Mbk. tapi baladonya yang bikinan warung padang. soalnya kalau bikin balado sendiri kurang sip...hahhah
HapusWaaah sama banget mbak, waktu kecil kalo disuruh makan sayur terung selalu banget pengen muntah. Alhasil gak pernah makan terung. Tapi setahun belakangan ini berani nyoba sekali atau dua kali makan terung. Dan masih coba nyesuaikan sama rasanya..
BalasHapus