Nabung Wawasan di Dunia Tulis Buku Anak

Sumber: Fb Mbak Watiek Ideo

Alhamdulillah akhirnya bisa nulis blog lagi. Selain karena kuota udah isi, ide dan waktu kebetulan juga lagi ada. Nulisnya pas menjelang subuh begini tak apa, karena sempatnya juga pas jam segini. Disyukuri saja.

Sebenarnya beberapa hari lalu ada materi yang bisa dishare. Hanya saja, itu tadi, kebetulan kuota pas kosong. Oh, ya, dan pas Mbak Awen ngisiin pulsa sebagai reward karena January jadi member grup Blog Walking (grupnya Mbak Awen) paling aktif drop link blog, kebetulan pas nggak ada notifnya. Jadinya ya nggak tahu kalau sudah ada pulsa. Tahu gitu kan bisa dipakai buat internetan, ye kan? Ya sudah, yang penting sekarang bisa ngisi blog lagi, bisa happy lagi.

Ceritanya Minggu lalu tepatnya hari sabtu 9 Februari saya ikut Kulwapp #5 nya #ceritakita. Ada mbak Watiek Ideo sama Mbak Nindia Nurmayasari (browsing aja kalau pen tahu profil atau alamat akunnya, beliau-beliau ini terkenal banget, loh) yang menyelenggarakan belajar bareng ini. Kulwapp #5 ini artinya kulwapp episode ke 5 yang diselenggarakan oleh #ceritakita. Materinya seputaran dunia menulis buku anak-anak. Sudah episode #5 dan saya baru tahu infonya. Langsung join aja, sebab nggak ada kata terlambat buat saya kecuali ada dua garis merah dalam test pack (dududuw).

Kulwapp #5 kali ini dimentori sama editor buku anak islami GPU karena tema materi kali ini memang ‘menulis buku anak slami’. Wow banget buat saya yang selama ini belum pernah terjun langsung menulis cerita anak bertema islami. Bahkan menulis cerpen anak saja baru belajar satu dua kali dengan metode sebisanya. Kepikiran menerbitkan buku anak aja nggak pernah. Itu karena selama ini nyaman menulis cerpen ke koran dan utak atik novel (yang nggak tembus-tembus penerbit atau nggak menang lomba, mantap) saja.

Lalu kenapa tiba-tiba ingin mengikuti kulwapp #5 ini? Kalau saya suruh jawab rasanya juga bingung. Tidak ada niatan banting setir ke dunia tulis buku anak sih, hanya saja saya ini haus pengalaman menulis lintas genre. Setelah bisa nulis buku praktis/tutorial pindah nulis novel, lalu mencoba cerpen sastra koran, coba nulis cerita anak ke koran, lalu tertarik nulis blog, lalu lihat ada kulwapp buku anak ini dan tertarik ingin tahu tentang menulis buku anak sekaligus cara menerbitkan buku anak. Rasa-rasanya kok maruk ya? Apa jangan-jangan bosenan? Tidak. Tidak juga. Ini murni karena saya pen lebih banyak tahu tentang dunia tulis dan kebetulan nggak mau terkurung dalam menulis satu genre. Padahal kata teman teman penulis, paling bagus itu menetapkan satu genre untuk ditekuni. Hmmm, boleh juga sih sarannya. Tapi mungkin saya belum sampai ke tahap itu, masih tahap penjajakan. Belum menentukan mana yang lebih cocok, karena memang belum semua dijajal. Penasaran aja gitu. Lagi pula kalau buat saya menjajal ini itu, itu bagus buat menambah wawasan, sih. Jadi saya enjoy-enjoy aja.

Materi yang saya dapat di kulwapp #5 kali ini bisa saya tarik dalam dua garis besar. Yang pertama, seputar penerbitan buku anak islami. Berhubung mentornya editor GPU beliau banyak memberikan tips-tips menerbitkan buku anak (di GPU), memberi tips supaya dilirik editor, dan kasih masukan bagaimana etika mengemas naskah yang layak diajukan ke penerbit. Yang kedua, seputar metode menulis buku cerita anak yang nggak terkesan menggurui, sebab segmentasinya buat anak-anak. Intinya yang nggak bikin bosen anak-anak gitulah.

Selain materi di kelas juga disdiakan waktu buat tanya jawab. Walau durasi 2 jam nggak cukup tapi Mbak Niar (mentor) yang cantik itu menjawab pertanyaan dari member di hari berikutnya. Hooo, sampai nggak cukup waktu, sebab pesertanya kurang lebih 125 orang kalau nggak salah ingat. Rame dna seru lah pokoknya. Jadi kepengin ikut kulwapp #6 yang rencananya akan diselenggarakan april nanti. Wah, sudah ada bocoran jadwalnya pula.

Sumber: Fb Mbak Watiek Ideo

Ehemm, sekian dulu lah, ya. Mau sholat subuh dulu. Nanti saya sambung lagi nulisnya…

(Ditulis menjelang subuh: Magelang, 16 Februari 2019)